DibukanyaIzin Mudik Lebaran 2022 dan Bayang-bayang Covid-19. Antrean kendaraan pemudik terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015) pada tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Antrean kendaraan ini mengakibatkan kemacetan sepanjang 2 kilometer. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO (KRISTIANTO PURNOMO)
Yangbukan termasuk bentuk kerjasama adalah a. joint venture b. stalemate c. bergaining d. kooptasi NY merupakan anak dari keluarga kaya raya, ayahnya merupakan pengusaha tekstil dan ibunya bekerja sebagai desainer, mereka sangat sibuk sekali dan jarang terlihat di rumah. Berdasarkan pernyataan tersebut saluran mobilitas yang dapat
Mudikterjadi bukan semata mata sebagai bentuk mobilitas sirkuler semata namun mudik sudah menjadi budaya bangsa Indonesia, mudik merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia sejak dulu. Bahkan sejak manusia purba, budaya mudik sudah ada salah satunya yaitu dalam kebiasaan hidup berkelompok, manusia purba melakukan
WARTAKOTALIVECOM, GAMBIR - Pemudik yang memakai baju bertulis ‘Anies Baswedan untuk Presiden’ di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur pada Rabu (27/4/2022) lalu dinilai sebagai bentuk euforia
Sejakzaman pra sejarah, manusia indonesia sudah beradaptasi salah satunya dengan pakaian, sebagai pelindung badan dari panas, dingin, gangguan serangga, dan benda tajam. Pakaian mempunyai fungsi keindahan dan juga melindungi bagian-bagian tertentu dan pakaian dapat memberikan kenyamanan. Disamping itu pada zaman sekarang ini pakaian juga
5BVYuhx. Halo, Sara K. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya Ÿ˜Š Konjungsi antarkalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah "namun" dan "oleh karena itu". Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Jenis-jenis konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut. 1 Menyatakan kesediaan melakukan sesuatu yang berbeda dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, seperti biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun, demikian/begitu. 2 Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti meskipun demikian/begitu, kemudian, sesudah itu, selanjutnya. 3 Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, selain itu. 4 Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebaliknya. 5 Menyatakan keadaan sebenarnya, seperti sesungguhnya, bahwasanya. 6 Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti malahan dan bahkan. 7 Menyatakan pertentangan dari keadaan sebelumnya, seperti namun dan akan tetapi. 8 Menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian. 9 Menyatakan sebab, seperti oleh karena itu dan oleh sebab itu. 10 Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu. Konjungsi antarkalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah "namun" dan "oleh karena itu". - Konjungsi antarkalimat 1 dan 2 adalah "namun". Kalimat 2 menyatakan pertentangan dari kalimat 1 yang menyatakan bahwa "mudik bukan sebagai bentuk mobilias semata". - Konjungsi antarkalimat 4 dan 5 adalah "oleh karena itu". Kalimat 5 menyatakan sebab dari peristiwa migrasi yang dinyatakan pada kalimat 4. Paragraf lengkapnya adalah sebagai berikut. 1 Mudik terjadi bukan sebagai bentuk mobilitas semata. 2 Namun, mudik sudah 5 menjadi budaya bangsa Indonesia. 3 Mudik merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia sejak dahulu. 4 Fenomena mudik terjadi karena fenomena migrasi. 5 Oleh karena itu, setiap tahun fenomena mudik semakin bertambah seiring dengan jumlah migrasi ke kota-kota besar. Dengan demikian, konjungsi antarkalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah "namun" dan "oleh karena itu". Semoga membantu ya Ÿ˜Š
Mudik merupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh banyak orang di Indonesia sejak lama. Saat Lebaran tiba, banyak orang memanfaatkan waktu libur untuk pulang ke kampung halaman atau mudik. Namun, mudik tidak hanya sekedar sebagai bentuk mobilitas semata. Mudik memiliki banyak makna dan arti yang lebih dalam. Mudik sebagai Momen Reuni Keluarga Selama setahun, banyak orang yang hidup terpisah dengan keluarganya. Tidak jarang ada yang tinggal jauh dari keluarga, bahkan di luar pulau. Maka, mudik menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu untuk bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Saat mudik, keluarga bisa saling bercerita dan mengobrol tentang segala hal yang sudah terlewatkan selama setahun. Mudik sebagai Momen untuk Menjalin Silaturahmi Selain reuni keluarga, mudik juga menjadi momen untuk menjalin silaturahmi dengan sanak saudara dan tetangga di kampung halaman. Saat mudik, kita bisa menyapa dan bersilaturahmi dengan orang-orang yang dulu pernah kita kenal dan tinggal di sekitar kita. Hal ini sangat penting untuk mempererat tali persaudaraan dan hubungan sosial antar masyarakat. Mudik sebagai Momen untuk Berziarah ke Makam Sanak Keluarga Bagi sebagian orang, mudik juga menjadi momen untuk berziarah ke makam sanak keluarga yang sudah meninggal. Saat mudik, mereka bisa mengunjungi makam dan mendoakan arwah keluarga yang sudah pergi. Hal ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada keluarga yang sudah meninggal. Mudik sebagai Momen untuk Menjaga Tradisi Mudik juga merupakan tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan. Saat ini, banyak orang yang sudah tidak lagi melakukan mudik karena alasan tertentu. Namun, tradisi mudik harus tetap dijaga agar tidak hilang begitu saja. Selain itu, tradisi mudik juga menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Mudik sebagai Momen untuk Berbagi Kebahagiaan Saat mudik, kita juga bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bisa membagikan makanan atau bingkisan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan. Hal ini memberikan kebahagiaan bagi orang lain dan membuat kita merasa bahagia karena bisa berbagi. Mudik sebagai Momen untuk Beristirahat dari Kehidupan Kota Kehidupan di kota seringkali membuat kita merasa lelah dan stres. Oleh karena itu, mudik bisa menjadi momen untuk beristirahat sejenak dari kehidupan kota yang sibuk dan penuh tekanan. Saat mudik, kita bisa menikmati suasana pedesaan yang tenang dan asri. Mudik sebagai Momen untuk Menikmati Kuliner Khas Daerah Tidak lengkap rasanya jika mudik tanpa mencicipi kuliner khas daerah. Saat mudik, kita bisa menikmati berbagai jenis makanan dan minuman khas daerah yang mungkin sulit ditemukan di kota. Hal ini membuat mudik semakin berkesan dan menyenangkan. Mudik sebagai Momen untuk Berlibur Saat mudik, kita juga bisa memanfaatkan waktu libur untuk berlibur di kampung halaman. Kita bisa mengunjungi objek wisata atau tempat-tempat menarik di sekitar kampung halaman. Hal ini membuat mudik semakin berkesan dan menyenangkan. Kesimpulan Secara keseluruhan, mudik bukan hanya sekedar sebagai bentuk mobilitas semata. Mudik memiliki banyak makna dan arti yang lebih dalam. Mudik merupakan momen reuni keluarga, momen untuk menjalin silaturahmi, momen untuk berziarah ke makam sanak keluarga, momen untuk menjaga tradisi, momen untuk berbagi kebahagiaan, momen untuk beristirahat dari kehidupan kota, momen untuk menikmati kuliner khas daerah, dan momen untuk berlibur di kampung halaman.
mudik terjadi bukan sebagai bentuk mobilitas semata